POKER ONLINE TERPERCAYA - Anak Indonesia ternyata paling malas membaca buku. Salah satu indikatornya, Indonesia menduduki peringkat kedua terbawah survei minat baca yang dilakukan The Programme for International Student Assessment (PISA). Enggak cuma itu, kemampuan sains dan matematika pelajar Indonesia juga paling buncit dari 65 negara yang disurvei PISA.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, wilayah negara yang luas dan jumlah penduduk besar merupakan salah satu faktor yang memengaruhi buruknya prestasi Indonesia tersebut. Bahkan, keadaan makin parah pada daerah terpencil dan minim akses transportasi.
"Di sisi lain, kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah. Jika seluruh tantangan bisa diselesaikan, maka jumlah penduduk yang besar akan menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia," ujar Anies, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (25/3/2015).
Ironisnya, Anies mengakui, tidak hanya minat baca, minat anak-anak Indonesia ke perpustakaan juga rendah. Bahkan, fasilitas perpustakaan memadai di beberapa sekolah pun tidak dimanfaatkan dengan baik.
"Kami memang bertekad meningkatkan minat baca masyarakat mengingat perannya yang berbanding lurus dengan perkembangan ilmu pengetahuan di Tanah Air," imbuh Mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Komitmen memperbaiki bidang matematika, sains dan minat baca anak-anak Indonesia ini akan dimulai dengan membenahi para pengajar. Sebab, guru berperan penting dalam pembelajaran dan percontohan. Anies akan menjadikan para guru sebagai pelopor utama gerakan menaikkan minat baca.
"Langkahnya adalah membiasakan guru untuk membaca. Kebiasaan guru dalam membaca pasti akan menurun kepada siswanya," tutur Anies.
Perubahan juga akan dilakukan pada kurikulum. Orientasinya, kata Anies, akan menuju pembudayaan minat baca. Perpustakaan pun akan dibuat sebagai tempat yang lebih familiar untuk para siswa.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !