Dapat dikatakan, yang disebut merpatipos (Racing Pigeon) yang pertama adalah Carrier Pigeon berasal dari Timur Tengah yang banyak dikembangkan di Inggris. Muncul kemudian berbagai jenis merpati pos hasil silangan dari Carrier Pigeon dengan jenis merpati lain sehingga kekurangan sifat Carrier Pigeon yang hanya mampu menempuh jarak 200 km, cepat lelah, dan terbang rendah bisa diatasi. Merpati yang digunakan untuk memperbaiki di antaranya Dragoon, Cumulet, Frill, Tumbler, serta jenis lain yang diakui keunggulannya.
Dari hasil kawin silang akhirnya di Belgia muncul jenis modern Racing Homer yang lebih populer disebut Belgian Homer. Merpati pos yang kini berkembang di seluruh dunia diakui keturunan Belgian Homer yang menjadi penerbang tangguh dan mampu menempuh jarak jauh dengan cepat.
Meski awalnya merpatipos digunakan sebagai pengirim berita, kini hampir di seluruh dunia berubah fungsinya, yaitu digunakan sebagai merpati pacuan. Bentuk pacuan merpati pos mempunyai aturan tersendiri berbeda dengan jenis merpati pacuan lainnya.
Merpatipos yang akan diadu ditempatkan di satu kandang sejak masih anakan (baru saja bisa makan sendiri), dengan mendapat perawatan dan latihan khusus. Hal ini dilakukan karena sifat merpati pos yang mempunyai naluri pulang kandang sangat besar. Dengan demikian, bila sudah dewasa akan sulit pindah ke rumah yang baru atau akan kembali ke kandangnya semula, meskipun sudah dipelihara beberapa waktu lamanya.
Lomba merpatipos diadakan dengan tempat start dan finis yang sama pada jarak tertentu (hingga mencapai ribuan kilometer). Tentu saja merpati pos yang sampai pada kandang (finis) paling cepat keluar sebagai juara. Penggemar yang sering mengadakan aduan merpati pos kebanyakan terhimpun dalam wadah POMSI (Persatuan Olahraga Merpati Pos Seluruh Indonesia).
Ya, mungkin hanya itu saja penjelasan singkat tentang Burung Merpati Pos yang bisa saya bagikan. Silangan merpati pos dengan merpati biasa akan menghasilkan anakan burung merpati yang cukup bagus. Harga merpati pos itu sendiri lebih mahal di bandingkan dengan burung merpati jenis biasa.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !